• Sekato
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Redaksi
  • Perlindungan
  • BUDAYA
  • DAERAH
  • DUNIA
  • EKONOMI
  • HIBURAN
  • HUKUM
  • KOMUNITAS
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • PEMERINTAHAN
  • PLESIRAN
  • POLITIK
  • RAGAM
  • SAINS
Umum dan Segalanya
No Result
View All Result
Umum dan Segalanya
No Result
View All Result
  • BUDAYA
  • DAERAH
  • DUNIA
  • EKONOMI
  • HIBURAN
  • HUKUM
  • KOMUNITAS
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • PEMERINTAHAN
  • PLESIRAN
  • POLITIK
  • RAGAM
  • SAINS
FOTO: Facebook/First Afrique

FOTO: Facebook/First Afrique

Bazoule, Desa Di Afrika Barat Dimana Manusia dan Buaya Bersahabat

by Ara Permana Putra
28/03/2021
in DUNIA, RAGAM
A A
0
PostTweetSendShareScan

SEKATO.ID – Di Burkina Faso, Afrika Barat, ada sebuah desa kecil bernama Bazoule. Penduduk desa keturunan Mossi bisa hidup berdampingan dengan buaya muara (Crocodylus). Meskipun terletak di negara yang sangat jarang ada kolam, tapi di desa ini memiliki sebuah kolam tempat hidup sekitar 150 ekor buaya yang sangat jinak.

Terlepas dikenal senagai binatang yang sangat ganas dan menakutkan, penduduk desa disini malah bebas bercengkrama dengan kawanan buaya tanpa takut akan diserang. Mereka bisa diajak bermain, duduk bahkan berbaring bersama.

FOTO: Facebook/First Afrique
FOTO: Facebook/First Afrique

Buaya tersebut pernah menyelamatkan penduduk desa

Menurut legenda lokal, sekitar abad ke-15, buaya-buaya tersebut pernah menyelamatkan penduduk desa. Ketika itu kekeringan sedang melanda dan sulit sekali mendapatkan air. Kemudian seekor buaya menuntun para penduduk hingga menemukan sebuah kolam yang dipenuhi air, demikian seperti dikutip dari Odditycentral.

Berkat buaya tersebut, para Mossi bisa bertahan hidup. Lama kelamaan berdirilah desa Bazoule. Karena memiliki hutang budi sama buaya di sana, para penduduk bisa hidup berdampingan dengan mereka.

Ketika ada buaya yang mati, warga akan melakukan upacara pemakaman dan menguburnya layaknya manusia.

Baca juga

Buaya Mati Tersangkut Jaring di Danau Teluk Kota Jambi

Setiap tahun, penduduk mengadakan festival yang disebut Koom Lakre untuk menghormati kawanan buaya itu. Tak hanya dianggap sebagai penyelamat, buaya-buaya itu dianggap juga sebagai peramal yang dapat mengabulkan doa para penduduk selama festival.

Belum ada satupun kasus buaya menyerang manusia

FOTO: Facebook/First Afrique
FOTO: Facebook/First Afrique

Selama hampir lebih dari 70 tahun hidup berdampingan, belum pernah ada satu pun kasus buaya menyerang manusia. Ibu-ibu bisa mencuci pakaian di pinggir kolam, bahkan anak-anak bisa bebas bermain di sekitarnya.

Hubungan akrab antara penduduk desa dengan buaya itu telah menyita perhatian turis asing untuk langsung datang ke sana. Banyak turis penasaran dengan buaya yang bisa bersahabat dengan manusia. Biasanya turis akan membeli seekor ayam yang nantinya akan dijadikan umpan untuk memancing buaya keluar dari dalam kolam.

Hanya ada satu masalah yang harus dihadapi penduduk desa, yaitu curah hujan yang sangat rendah. Jika kekeringan terus melanda, kemungkinan besar air dalam kolam itu akan kering total. Menurut keprcayaan masyarakat setempat, jika hal itu sampai terjadi, maka buaya-buaya itu akan kembali menuntun para warga untuk menemukan sumber air yang baru.

Tags: Afrika BaratBazouleBuaya
Previous Post

Mau Jadi Morning Person? Lakukan Kebiasaan Kecil Ini Yuk!

Next Post

Mengapa Bika Ambon Berasal Dari Medan?

Artikel terkait

RAGAM

Kepengurusan Baru HIMSAK Resmi Dilantik, Disahkan Langsung oleh Pembina dan Pemerintahan

by Rengki Pebrima
11/12/2023
RAGAM

Mobil Mewah Tergantung di Pembatas Tebing Warga: Pasangan Wanita Dorong Mobil Sendiri

by Rengki Pebrima
11/12/2023
RAGAM

PJ Bupati Kerinci Diminta Rombak Rombak Pejabat Kominfo

by Rengki Pebrima
11/12/2023
RAGAM

Belanja Koran dan Publikasi Media Diskominfo Kerinci Tuai Sorotan

by Rengki Pebrima
11/12/2023
RAGAM

Dua Pelaku di Duga Terlibat Kematian AT, Berhasil Diamankan Polisi

by Rengki Pebrima
10/12/2023
Next Post
FOTO: Instagram.com/setia_dini91

Mengapa Bika Ambon Berasal Dari Medan?

Ledakan diduga bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, jalan Kajaolalido, Makasar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). FOTO: Detik.com/Ibnu Munsir

Bom Bunuh Diri Meledak Di Gereja Katedral Makasar, Kapolda Sulsel: Daya Ledak High Explosive

Doni Monardo bersama teman satu angkatan Lemhannas PPSA 18 Tahun 2012, Mursyid Sonsang diGraha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Sabtu, 27 Maret 2021. FOTO: Dokumen istimewa

Letjen TNI Doni Monardo Dianugerahi Doktor HC, Mursyid Sonsang: Sangat Pantas

KAMMI Jambi Kecam Bom Bunuh Diri di Makassar, Dani: Turut Berbelasungkawa

Kutuk Keras Bom Bunuh Diri di Makassar, Jokowi Perintahkan Kapolri Usut Tuntas

Discussion about this post

Kalender

December 2023
S M T W T F S
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
31  
« Nov    

DISCLAIMER | KODE ETIK | PEDOMAN MEDIA SIBER | REDAKSI | SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN

© 2023 Sekato - Jalan HM Yusuf Singedekane, Lorong Purnawira, No 7, RT 21, Telanaipura, Kota Jambi. Kode Pos 36122. Developed by Ara.

  • Sekato
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Redaksi
  • Perlindungan

© 2020 Sekato - Jalan HM Yusuf Singedekane, Lorong Purnawira, No 7, RT 21, Telanaipura, Kota Jambi. Kode Pos 36122. Developed by Ara.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist