SEKATO.ID – Desain bangunan burung garuda Istana Negara untuk ibu kota baru di Kalimantan Timur dianggap norak dan tidak cocok. Namun Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur menilai desain burung garuda itu sudah sangat pas.
“Menurut saya, sangat pas. Karena tak ada lambang yang lebih sakral selain lambang Garuda. Apa pun itu. Karena ini adalah identitas bangsa kita. Bangsa yang besar dari dua sayapnya menyatukan Indonesia barat dan Indonesia timur yang berdiri gagah di tengah Indonesia,” kata Abdul Gafur, dikutip detik.com, Rabu (31/3/2021).
Netizen menilai desain burung Garuda itu tidak cocok untuk ibu kota negara.
“Bangunan istana tidak cocok sama sekali malah terkesan norak pak. Maaf sebelumnya!” tulis akun @tribudianto53.
Hal senada juga diungkapkan oleh netizen lainnya menganggap itu norak.
“Maaf pak, agak norak desain pak, kayak sayap burung kena lem,” kata akun @gamananta123.
Menanggapi dengan santai. Dia yakin, jika bangunan Garuda itu sudah jadi, pasti akan dijadikan tempat berswafoto.
“Lucu karena masih gambar, entar juga kalau jadi pada selfie-selfie,” ujarnya.
Dia mengatakan setuju dengan desain Garuda itu karena karya anak bangsa, hanya perlu dipertebal seninya.
“Hanya perlu seni dipertebal lagi. Seperti lambang di dadanya. Tapi pada intinya saya sangat setuju dan itu adalah karya yang sangat baik dari anak bangsa untuk bangsanya,” ungkapnya.
Mulanya, video yang menunjukkan gambar desain burung Garuda ini diunggah oleh pematung Nyoman Nuarta lewat akun Instagramnya @nyoman_nuarta, Selasa (30/3/2021). Dia mengatakan desain tersebut merupakan desain terpilih untuk ibu kota negara di Kalimantan Timur.
Dihubungi secara terpisah, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti membenarkan desain burung Garuda yang beredar tersebut. Namun desain itu baru ide dan masih membutuhkan pengayaan.
“Ide desain untuk Istana. Masih perlu pengayaan desain,” kata Diana, Selasa (31/3/2021).
Discussion about this post