SEKATO.ID|JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021 minus 0,74% secara year on year (yoy). Angka ini berbanding terbalik dengan kuartal I-2020 yang tumbuh 2,97%.
Sedangkan secara quartal per quartal (q to q), pertumbuhan ekonomi RI masih terkontraksi 0,96% jika dibandingkan dengan kuartal IV-2020. Tercatat ekonomi kuartal IV-2020 sebesar minus 2,19%. Dengan demikian, Indonesia masih di jurang resesi.
Dikutip dari OkeZone, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih minus ini menyebabkan beberapa sektor telah sakit kronis akibat pandemi Covid-19.
Adapun, dari 17 sektor, ada 6 tumbuh positif dan 11 sektor negatif. Rinciannya, 11 sektor yang masih negatif adalah transportasi dan pergudangan dengan -13,12%, akomodasi dan makan minum -7,26%, dan jasa lainnya -5,15%.
“Sektor yang masih tumbuh positif adalah informasi dan komunikasi sebesar 8,72%, pengadaan air 5,49% dan jasa kesehatan 3,64%. Kemudian adalah pertanian, pengadaan listrik dan gas dan real estate,” ujar Kepala BPS Suhariyanto secara virtual, Rabu (5/5/2021).
Saat ini, indikator pendukung lainnya pada pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021 adalah produksi mobil yang pada kuartal I-2021 tercatat mencapai 255.312 unit, naik 23,36% secara q to q dan turun 22,16% yoy.null
Sedangkan, penjualan mobil secara wholesale pada kuartal I/2021 mencapai 187.021 unit, meningkat 16,63% qtq dan turun 21,05% yoy. Penjualan sepeda motor secara wholesale pada kuartal I/2021 mencapai 1,29 juta unit, naik 64,52%. q to q, tapi turun 17,61% yoy.
Discussion about this post